Kamis, 31 Maret 2016

Ipi landasan dan dasar pendidikan islam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya. Namun, manusia dalam segala kelemahan yang ada padanya tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, maupun tanpa bantuan bimbingan pihak lain untuk selanjutnya mampu membimbing dirinya sendiri. Oleh sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka pendidikan islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi pelaksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan dan kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik ke arah pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang terpenting dari Pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasullullah (Hadist). B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian landaan atau dasar Pendidikan Islam? 2. Apa saja landasan atau dasar dalam Pendidikan Islam ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian landaan atau dasar Pendidikan Islam. 2. Untuk mengetahui apa saja landasan atau dasar dalam Pendidikan Islam ? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dasar atau Landasan Pendidikan Islam Dasar (Arab: asas, Inggris: foundation, Perancis: fondement, Latin: fundamentum) . Secara bahasa, berarti alas, fundamen, pokok atau pangkal segala sesuatu (pendapat, ajaran, aturan). Dasar mengandung pengertian sebagai berikut: (1) Sumber dan sebab adanya sesuatu, (2) Proposisi paling umum dan makna yang paling luas dijadikan sumber pengetahuan, ajaran, atau hukum. Landasan adalah sesuatu yang menjadi sandaran semua dasar dalam suatu bangunan, sedangkan dasar adalah fundamen yang menegakkan suatu bangunan, sehingga menjadi kuat dan kokoh dalam pengembangan pendidikan Islam. Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan yang tepat sebagai tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu, pendidikan Islam sebagai suatu usaha dalam membentuk manusia dan peradabannya harus mempunyai landasan yang kuat ke mana semua kegiatan itu dihubungkan atau disandarkan baik sebagai sumber maupun dasar yang menjadi pedoman penerapan dan pengembangannya. Landasan itu terdiri dari al-Qur’an dan sunnah nabi Muhammad saw. yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al-maslahah almursalah, istihsan, qiyas dan sebagainya. Dasar mesti ada didalam pada suatu bangunan. Tanpa dasar bangunan itu tidak akan ada. Pada pohon, dasar adalah akarnya. Tanpa ada akar pohon itu akan mati, dan ketika mati, bukan pohon lagi namanya melainkan kayu. Begitu juga dengan ilmu pendidikan islam, dalam sebuah ilmu terdapat suatu dasar. Dan dasar ilmu pendidikan Islam adalah Islam dengan segala ajarannya. Ajaran itu bersumber pada Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah Saw, dan Rakyu ( hasil pikiran manusia). Tiga sumber ini harus digunakan secara hirarkis. Al-Qur’an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasannnya tidak ditemukan di dalam Al-Qur’an, maka harus dicari di dalam Sunnah, dan apabila tidak juga ditemukan di dalam Sunnah, barulah digunakan rakyu. Sunnah tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an, dan rakyu tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an, dan Sunnah. Dasar inilah yang membuat ilmu pendidikan disebut sebagai ilmu pendidikan Islam. Tanpa dasar ini, tidak akan ada ilmu pendidikan Islam. B. Macam-macam Landasan Pendidikan Islam a. Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diwahyukan-Nya kepada nabi Muhammad bagi seluruh umat manusia. Al-Qur’an merupakan petunjuk yang lengkap, pedoman bagi manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia an bersifat universal. Al-Qur’an merupakan kitab Allah Swt. Yaitu memiliki pembendaharaan yang luas dan besar bagi pengembangan kebudayaan umat manusia merupakan sumber pendidikan yang terlengkap, baik itu pendidikan kemasyarakatan (sosial), moral (akhlak), maupun spiritual (kerohanian), serta material (kejasmanian), dan alam semesta. Al-Qur’an merupakan sumber nilai yang absolut dan utuh. Eksistensinya tidak akan pernah mengalami perubahan.kemungkinan terjadi perubahan hanya sebatas interpretasi manusia terhadap teks ayat yang menghendaki kedinamisan pelaksanaannya, sesuai dengan konteks zaman, situasi, kondisi, dan kemampuan manusia dalam melakukanintepretasi. Ia merupakan pedoman normatif teoritis bagi pelaksanaan pendidikan islam yang melakukan penafsiran lebih lanjut bagi pelaksanaan islam. Bila melihat Al-Qur’an banyak ide atau gagasan kegiatan atau usaha pendidikan, antara lain dapat dilihat dalam Q.S al-Alaq : ayat 1- 5. Dari referensi ini terlihat bahwa seluruh dimensi yang dikandung dalam Al-Qur’an memiliki misi dan implikasi kependidikan yang bergaya imperatif, motivatif dan persuasif dinamis, sebagai suatu sistem pendidikan yang utuh dan demokrasi lewat proses manusiawi. Proses kependidikan tersebut bertumpu pada kemampuan rohaniah dan jasmaniah masing-masing individu peserta didik dan keseimbangan, tanpa melupakan kepentingan perkembangan zaman dan nilai h.dengan berpegang pada nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an, ilahia terutama dalam pelaksanaan pendidikan islam, akan mampu mengarahkan dan mengantarkan manusia bersifat dinamis kreatif, serta mampu menciptakan dan mengantarkan, outputnya mencapai esensi nilai-nilai ubudiyah pada khaliknya, serta mampu hidup secara serasi dan seimbang, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. b. Hadist (As- Sunnah) Secara sederhana Hadist atau as-Sunnah merupakan jalan atau cara yang pernah dicontohkan Nabi Muhammad Saw dalam perjalanan kehidupannnya melaksanakan dakwah islam. Contoh yang diberikan beliau dapat dibagi kepada tiga bagian. 1) Hadist qauliyah, yaitu yang berisikan ucapan, pernyataan, dan persetujuan Nabi Saw. 2) Hadist Fi’liyah, yaitu berisikan tindakan dan perbuatan yang pernah dilakukan Nabi. 3) Hadist Taqririyah, yaitu yang merupakan persetujuan Nabi atas tindakan dan peristiwa yang terjadi. Dalam penddikan islam, sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu: 1) Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang tersadat dalam al-Quran dan menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat di dalamnya. 2) Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah bersama sahabat, perlakuannya terhadap anak-anak, dan pendidikan keimanan yang pernah dilakukannya. c. Ijtihad Secara etimologi, ijtihad berarti usaha keras dan bersungguh-sungguh yang dilakukan oleh para ulama, untuk menetapkan hukum suatu perkara atau ketetapan atas persoalan tertentu. Eksistensi ijtihad sebagai salah satu sumber ajaran Islam setlah al-Qur’an dan as-Sunnah, merupakan dasar hukum yang sangat dibutuhkan Nabi Muhammad Saw, setiap waktu guna mengantarkan manusia dalam menjawab berbagai tantangan zaman yang semakin mengglobal dan monodial. Perlunya meletakan ijtihad, di bidang pendidikan terutama pendidikan Islam karena media pendidikan merupakan sarana utama untuk membangun pranata kehidupan sosial dan kebudayaan manusia. Dinamika ijtihad dalam mengantarkan manusia berkembang secara dinamis harus senantiasa merupakan pencerminan dan penjelmaan dari nilai-nilai prinsip pokok al-Qur’an dan hadits. d. Kata-kata sahabat (Mazhab sahabi) Kata-kata sahabat adalah praktik amaliah, unsur kretivitas personal para sahabat dan berbagai usaha sahabat lainnya, yang diantaranya untuk mengembangkan pendidikan Islam. e. Kemaslahatan kemasyarakatan (Masalihul Mursalah) Kemaslahatan kemasyarakatan adalah ketetapan dan ketentuan perundang-undangan yang tidak disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnahatas pertimbangan dan penolakan kerusakan dalam kehidupan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contoh dan kemaslahatan kemasyarakatan adalah pentingnya upaya pendidikan. f. Nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat (‘urf) ‘Urf adalah perbuatan dan perkataan yang menjadikan jiwa merasa tenang dalam mengerjakan suatu perbuatan karena sejalan dengan akal dan diterima oleh tabiat yang baik. Masyarakat umunya menganggap pendidikan sangat bermanfaat bagi kehidupan, mayarakat primitif maupun modern akan membutuhkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. g. Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia a. UUD 1945, Pasal 29. b. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. h. Landasan Filosofis Pendidikan Islam Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi tujuannya, dan sebagainya. Landasan filosofis adalah adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafah, falsafat). Konsep -konsep filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber dari dua faktor yaitu: 1) Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan. 2) Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran. Filsafat berada di antara keduanya, kawasannya seluas dengan religi, namun lebih dekat dengan ilmu pengetahuan karena filsafat timbul dari keraguan dan karna mengandalkan akal manusia (Mudyahardja, 2002: 126) Tujuan filosofis tentang sesuatu, termasuk pendidikan berarti berpikir bebas serta merentang pikiran samapai sejauh-jauhnya tentang sesuatu itu. penggunaan istilah filsafat dapat dalam dua pendekatan yakni: 1) Filsafat sebagai kelanjutan dari berpikir ilmiah yang dapat dilakukan oleh setiap orang serta sangat bermanfaat dalam memberi makna kepada ilmu pengetahuannya itu. 2) Filsafat sebagai kajian khusus yang formal, yang menckup logika, epistemologi (tentang benar salah), etika (tentang baik buruk), estetika (tentang indah dan jelek), metafisika (tentang hakekat yang ada, termasuk akal itu sendiri), serta sosial dan politik (filsafat pemerintahan). Terdapat kaitan yang erat anatara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat dan martabat manusia besrta masyarakatnya ikut mentukan tujuan dan cara-cara penyelenggaraan pendidikan, dan dari sisi lain, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Filsafat pendidikan berupaya menjawab secara kritis dan mendasar berbagai persoalan pendidikan. Peranan filsafat dalam bidang pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain: 1) Keberadaan dan kedudukan manusia sebaga makhluk di dunia ini seperti yang disimpulkan sebagai zoon politicon, homo sapiens, animal educandum, dan sebagainya. 2) Masyarakat dan kebudayaannya 3) Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak manghadapi tantangan, dan 4) Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan, utamanya filsafat pendidikan. Aliran filsafat yang bercorak keagamaan ikut pula mempengaruhi pemikiran tentang pendidikan, baik pada permulaan filsafat Yunani Kuno maupun pada era pengaruh filsafat yang dipengaruhi agam Hindu, Islam, Katolik, Protestan, dan sebagainya. Dasar Filosofis ialah dasar yang memberikan kemampuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar operasional lainnya. Dasar operasional pendidikan islam merupakan dasar yang terbentuk sebagai aktualisasi dari dasar ideal. Menurut Hasan Langgulung, dasar operasional pendidikan terbagi menjadi enam yaitu: Dasar Historis, Dasar soaial, Dasar ekonomi, Dasar politik dan administrasi , Dasar psikologis, Dasar filosofis. Menurut Abuddin Nata, Filsafat pendidikan Islam merupakan kajian filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan Islam yang didasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof muslim sebagai sumber sekunder. Zakiyah Daradjat ketika membicarakan Ilmu Pendidikan Islam mengawali pembahasannya mengenai pandangan Islam terhadap manusia menyatakan bahwa pembahasan pendidikan Islam tidak mungkin melepaskan diri dari objek sasarannya yaitu manusia yang harus dibicarakan secara filosofis menurut pandangan Islam. Dalam hal ini dinyatakan bahwa manusia adalah makhluk Allah dan Dia beserta alam semesta bukanlah lahir terjadi dengan sendirinya, melainkan diciptakan Allah. Pemahaman manusia menurut Islam ini sangat berkaitan dengan prinsip dasar pendidikan Islam yang dapat dilihat pada tiga aspek yaitu : a. Manusia sebagai makhluk yang mulia karena memiliki akal dan perasaan, ilmu pengetahuan dan dengan akal pengetahuannya mampu membentuk kebudayaan. b. Manusia sebagai khalifah yang akan memelihara, mengolah dan mengurus alam semesta termasuk manusia yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. c. Manusia sebagai makhluk paedagogik yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat dididik dan mendidik sesuai dengan hakekat kemanusiaan dan ajaran Islam. i. Landasan Oprasional Pendidikan Islam Dasar oprasional pendidikan islam merupakan dasar yang berbentuk sebagai aktualisasi dari dasar ideal. Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung, dasar oprasional pendidikan islam terbagi atas enam macam: a. Dasar Historis Dasar yang memberi persiapan kepada pendidik dengan hasil pengalaman masa lalu, undang-undang dan peraturan-peraturannya, batas-batas dan kekurangannya. b. Dasar Sosial Dasar yang memberikan kerangka budaya yang pendidikannya itu bertolak dan bergerak, seperti memindah budaya, memilih dan mengembangkannya. c. Dasar Ekonomi Dasar yang memberi prespektif tentang potensi-potensi manusia dan keuangan, materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan. d. Dasar Politik dan Administratif Dasar yang memberikan ideologi dasar (aqidah) yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat. e. Dasar Psikologi Dasar yang memberi iinformasi tentang watak subyek didik, para dewan guru, cara-cara terbaik dalam peraktik, pencapaian dan penilaian dan pengukuran secara bimbingan. f. Dasar Filosofi Dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar oprasional lainnya. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Landasan adalah sesuatu yang menjadi sandaran semua dasar dalam suatu bangunan, sedangkan dasar adalah fundamen yang menegakkan suatu bangunan, sehingga menjadi kuat dan kokoh dalam pengembangan pendidikan Islam. Macam-macam landasan ilmu pendidikan Islam: 1. Landasan Normatif a. Al-Quran b. Hadits (assunnah) c. Ijtihad d. Kata-kata para sahabat e. Kemslahatan kemasyarakatan (Masalihul Mursalah) f. Nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat (‘urf) g. Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia 2. Landasan Filosofis Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi tujuannya, dan sebagainya. Landasan filosofis adalah adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafah, falsafat). 3. Landasan oprasional pendidikan Islam a. Dasar Historis b. Dasar Sosial c. Dasar Ekonomi d. Dasar Politik dan Administratif e. Dasar Psikologi f. Dasar Filosofi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar