Selasa, 02 Mei 2017

1423305231 Aziz Hidayat (SD NEGERI 07 ADIPALA DAN TPQ PONDOK PESANTREN DARUL ABROR PURWANEGARA PURWOKERTO)



POBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM
 DI SD NEGERI 07 ADIPALA DAN TPQ PONDOK PESANTREN DARUL ABROR PURWANEGARA PURWOKERTO

Laporan Observasi ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Rahman Afandi, S. Ag., M. S. I.,
Oleh:
Aziz Hidayat     (1423305231)
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
PURWOKERTO
2017
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Lembaga pendidikan dewasa ini sangat mutlak keberadaannya bagi kelancaran proses pendidikan, khususnya di Indonesia. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan konsep Islam, lembaga pendidikan Islam merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang lingkup keislaman melaksanakan tugasnya demi tercapainya cita-cita umat Islam. Keluarga, mesjid, pondok pesantren dan madrasah merupakan lembaga-lembaga pendidikan Islam yang mutlak diperlukan disuatu negara secara umum atau disebuah kota secara khususnya, karena lembaga-lembaga itu ibarat mesin pencetak uang yang akan menghasilkan sesuatu yang sangat berharga, begitu juga para pencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mantap dalam aqidah keislaman. 
Sejalan dengan semakin berkembangnya jumlah pemeluk Islam dan juga keinginan untuk memperoleh efektivitas belajar mengajar yang cukup memadai, berkembanglah pemikiran baru para sahabat dan tabi’in tentang pendidikan yang berkelanjutan sampai munculnya kerajaan Timur Tengah dan Spanyol. Mereka mendirikan berbagai model kelembagaan pendidikan Islam yang lebih teratur dan terarah dalam kegiatan belajar dan mengajar secara klasikal yang berbentuk madrasah.[1]
Menurut Sidi Gazabla, yang berkewajiban menyelenggarakan lembaga pendidikan adalah:
1.        Rumah Tangga (keluarga), yaitu pendidikan primer untuk fase kanak-kanak sampai usia sekolah. Pendidiknyan adalah orang tua, sanak kerabat, family, saudara-saudara, teman sepermainan dan kenalan pergaulan.
2.        Sekolah (madrasah), yaitu pendidikan sekunder yang mendidik anak mulai dari usia masuk sekolah sampai ia keluar dari sekolah tersebut. Pendidiknya adalah guru yang professional.
3.        Kesatuan sosial (masyarakat), yaitu pendidikan tersier yang merupakan pendidikan yang terakhir tetapi bersifat permanen. Pendidiknya adalah adat-istiadat, suasana masyarakat setempat.[2]
Dari ketiga jenis lembaga pendidikan tersebut lembaga sekolah (madrasah) yang berperan mendidik dan mengajarkan peserta didik dengan berbagai disiplin ilmu. Sedangkan lembaga keluarga lebih dominan di dalam perkembangan fisik. Kemudian masyarakat adalah tempat dimana peserta didik mengaplikasikan ilmunya.          
Lembaga pendidikan Islam berkembang dalam bentuk formal (madrasah) semua jenjang sampai dengan universitas (al-Jamiah) dan bentuk nonformal (majelis taklim, pesantren) dan pendidikan individual (langsung dengan guru, ulama).[3]
Demikian latar belakang yang membuat peneliti bermaksud untuk melakukan observasi tentang Problematika di Lembaga Pendidikan Formal dan Nonformal. Tempat yang akan di observasi yaitu SD Negri 07 Adipala dan TPQ Pondok Pesantren Darur Abror Purwokerto.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Problematika Lembaga Pendidikan Islam Formal?
2.      Bagaimana Problematika Lembaga Pendidikan Islam Non-Formal?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk Mengetahui Problematika Lembaga Pendidikan Islam Formal.
2.      Untuk Mengetahui Problematika Lembaga Pendidikan Islam Non-Formal.



PEMBAHASAN

A.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.      Lembaga Pendidikan Formal
a.       Waktu                                               : Sabtu, 25 Maret 2017 Pukul 09.15
b.      Tempat                                              : SD Negeri 07 Adipala
2.      Lembaga Pendidikan Nonformal
a.       Waktu                                               : Rabu, 29 Maret 2017 Pukul 10.30
b.      Tempat                                              : TPQ Pondok Pesantren Darul Abror

B.     Gambaran Umum Sekolah
1.      Lembaga Pendidikan Fomal
a.       Identitas Sekolah
1)      Kabupaten                                  : Cilacap
2)      Provinsi                                       : Jawa Tengah
3)      Jenjang                                        : Sd
4)      Status                                          : Negeri
5)      Npns                                           : 20300891
6)      Nama                                          : SD Negeri Adipala 07
7)      Alamat                                        : Jalan Jambu No. 33 Adipala
8)      Kelurahan                                   : Adipala
9)      Kecamatan                                  : Adipala
10)  Telepon                                       : -
11)  Website                                       : -
12)  E-Mail                                         : pituadipala@yahoo.co.id     
b.      Status Bangunan
1)      Kepemilikan Tanah                     : Milik Sekolah
2)      Luas Tanah                                 : 1791,30 M2
3)      Luas Bangunan                           : 391 M2
4)      Luas Pekarangan                        : 1400,30 M2
5)      Luas Lapangan Olah Raga         : 400 m2
c.       Visi                                      
“Beriman, Berprestasi, Dan Berbudaya Santun “
d.      Misi
1)      Menanamkan dasar-dasar perilaku berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.
2)      Menumbuhkan dasar-dasar kemahiran membaca, menulis dan berhitung.
3)      Melaksanakan pembelajaran dan  bimbingan secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
2.      Lembaga Pendidikan Nonformal
a.       Identitas Sekolah
1)      Nama dan alamat`              : Taman Pendidikan Al-Qur’an       Pondok Pesantren Darur Abror, Purwanegara, Purwokerto Utara.
2)      Nama Pendiri                                  : Kyai Taufiqurrohman
3)      Nama Pengasuh                              : Kyai Taufiqurrohman
4)      Tahun Berdiri                                 : 1997
5)      Tahun Beroprasi                             : 1997
b.      Visi
“Menciptakan generasi yang qur’ani dan berakhlaqul karimah”
c.       Misi
1)      Mengajarkan bacaan dan kandungan isi al-Qur’an.
2)      Menanamkan nilai-nilai ajaran al-Qur’an
3)      Membekali anak untuk lebih memperdalam ajaran islam.





C.    Hasil Penelitian
1.      Lembaga Pendidikan Formal
a.       Pendidik
Pendidik di SD Negeri 07 Adipala secara keseluruhan  sudah berpendidikan S-I jurusan keguruan. Pendidik memiliki kualitas pengetahuan keagamaan yang kompeten. Tetapi Pendidik yang sudah menjadi PNS masih sedikit jumlahnya sehingga mempengaruhi kesejahteraan kehidupan. Pendidik juga kurang mempehatikan metode di dalam mengajar sehingga kurang bevariasi di dalam pembelajarannya. Pendidik juga lebih mengutamakan penyampain materi sebanyak-banyaknya untuk bisa selesai dalam satu periode tanpa mempehatikan kemampuan siswa.
b.      Peserta didik
Peserta didik di SD Negeri 07 Adipala sangat antusian dalam pembelajaran tetapi antusiasnya dalam bermain sehingga membuat pembelajaran tidak efektif dan guru kewalahan mengkondisikan kelas. Kebanyakan peserta didik berlatar belakang keluarga menengah kebawah sehingga banyak peserta didik yang kurang memiliki dana yang lebih untuk fasilitas pendidikanya. Hal ini membuat peserta didik kurang begitu memiliki sumber belajar yang memadai.
c.       Sarana Prasarana
Sarana prasaran di SD Negeri 07 Adipala cukup terpenuhi seperti halnya perpustakaan, ruang kelas, lapangan olahraga dan lain-lain. Tetapi sarana dan prasarana tersebut kurang begitu di manfaatkan seperti halnya kebanyakan peserta didik itu kurang aktif membaca atau meminjam buku di perpustakaan
2.      Lembaga Pendidikan Nonformal
a.       Pendidik
Pendidik di TPQ Pondok Pesantren Darur Abror mempunyai banyak ustadz/ustadzah para pendidik tersebut merupakan mahasiswa IAIN Purwokerto sehingga pendidik kurang begitu fokus dalam mendidik karena mereka tidak hanya mengajar di TPQ tetapi juga mempunyai banyak tugas perkuliahan. Banyak dari pendidik yang kurang begitu menguasai materi sehingga ketika dalam pembelajaran mengalami permasalahan seringkali tidak tuntas.
b.      Peserta didik
Peserta didik di TPQ Pondok Pesantren Darur Abror mempunyai jumlah yang banyak, sehingga kurang begitu fokus dalam pembelajaran. Mereka kebanyakan di dalam pembelajaran sukanya bermain dan jalan-jalan atau sering meledek teman sekelasnya. Sehingga pendidik kewalahan dalam mengkondisikan anak didiknya.
c.       Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana di TPQ Pondok Pesantren Darur Abror itu sangat terbatas dalam mendukung pembelajaran. Sehingga pembelajaran kurang efektif, seperti halnya pelaksanaan pembelajaran dilakukan di kamar-kamar santri dan aula santri. Yang disitu sering adanya keluar masuk santri sehingga anak-anak tidak fokus dalam pembelajaran. Pembatas antar kelas juga terbuat dari kain, sehingga antar kelas bisa saling ledek-meledek atau colek-mencolek dan lain-lain.

D.    Pembahasan dan Analisis
1.    Pendidik
W. Robert Houston mendefinisikan kompetensi dengan “competence ordinarily islam defined as adequacy for a task or as possessi on of require knowledge, skill, and abilities” ( suatu tugas yang memadai atau pemikiran pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang). Definisi ini mengandung arti bahwa calon pendidik perlu mempersiapkan diri untuk menguasai sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan khusus yang terkait dengan profesi keguruan. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik serta dapat memenuhi keinginan dan harapan peserta didik.[4]
Seorang pendidik harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang diajarkan, sebagai penganut islam yang patut dicontoh dalam ajaran islam dan bersedia menularkan pengetahuan dan nlai islam pada pihak lain.
Pendidik islam yang profesional harus memiliki kompetensi yang lengkap, meliputi:
a.         Penguasaan materi al-islam yang komperehensif serta wawasan dan bahan pengayaan, terutama pada bidang yang menjadi tugasnya.
b.         Penguasaan strategi (memcakup  pendekatan metode dan teknik) pendidikan islam, terutama kemampuan evaluasinya.
c.         Penguasaan ilmu dan wawasan kependidikan.
d.        Memahami prinsip-prinsip dalam menafsirkan hasil penelitian pendidikan, guna keperluan pengembangan pendidikan islam dimasa depan.
e.         Memiliki kepekaan terhadap informasi secara langsung atau tidak langsung yang mendukung kepentingan tugasnya.
Keberhasilan pendidik yakni “pendidik akan berhasil menjalankan tugasnya apabila mempunyai kompetensi personal-religius, sosial religius dan peofesional-religius.[5]
2.    Peserta didik
Syamsul nizar mendeskripsikan  enam kriteria peserta didik, yaitu :
a.         Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
b.        Peserta didik memiliki periodasi perkembangan dan pertumbuhan.
c.         Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.
d.        Peserta didik merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki daya fisik, dan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu.
e.         Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis.[6]
3.    Sarana dan prasarana
Sarana dan Prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan  untuk menunjang penyelenggaraan  proses belajar mengajar pada lembaga pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara khusus dapat dibedakan antara sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana Pendidkan adalah meliputi semua peralatan dan perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan. Prasarana adalah semua komponen yang secara tidak langsung  menunjang semua proses belajar mengajar  atau semua fasilitas  yang ada sebelum adanya sarana pendidikan.[7]












PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pendidik akan berhasil menjalankan tugasnya apabila mempunyai kompetensi personal-religius, sosial religius dan peofesional-religius. Pendidik perlu mempersiapkan diri untuk menguasai sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan khusus yang terkait dengan profesi keguruan.
Peserta didik memiliki dunianya sendiri, memiliki perkembangan dan pertumbuhan, memiliki perbedaan antar individu, merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis.
Sarana dan Prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan  untuk menunjang penyelenggaraan  proses belajar mengajar pada lembaga pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

B.     Saran
1.      Lembaga Pendidikan Formal
a.       Guru harus mempelajari metode dan strategi pembelajaran agar pembelajaran tidak membosankan atau monoton.
b.      Kompetensi keprofesionalan guru juga harus diperbaiki supaya proses pendidikan lebih baik.
c.       Orang tua juga harus mendukung anaknya baik dukungan material maupun non-material.
d.      Sarana dan prasarana harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
2.      Lembaga Pendidikan Nonfomal
a.       Guru harus banyak membaca materi dan paham agar tidak asal-asalan mengajar.
b.      Guru juga harus belajar tentang karakteristik peserta didik agar tidak kewalahan dalam mengkodisikanya.


Lampiran Observasi
1.      SD Negeri 07 Adipala
Description: Description: Description: Description: C:\Users\indah\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\DSC00361.jpg       Description: Description: Description: Description: DSC02325
Gambar. Guru SDN 07 Adipala              Gambar. Ruangan Kelas Tampak Depan
Description: Description: Description: Description: DSC02316       Description: Description: Description: Description: DSC02322
Gambar. SDN 07 Adipala Tampak Depan     Gambar. Halaman SDN 07 Adipala
Description: Description: Description: Description: C:\Users\indah\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\DSC02310.jpg        Description: Description: Description: Description: DSC02327
Gambar. SDN 07 Adipala                              Gambar. Teras Depan Kelas

2.      Taman Pendidikan Al-Qur’an Ponpes Darur Abror
Description: Description: Description: Description: (51)     Description: Description: Description: Description: (22)
Gambar. Peserta Didik TPQ Darur Abror     Gambar. Peserta didik dan Ustadz/Ustadzah
Description: Description: Description: Description: (20)     Description: Description: Description: Description: (35)
Gambar. Ustadz TPQ Darur Abror                 Gambar. Ketua TPQ Darur Abror







DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. 2014. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mudjahid AK, dkk. 2003. Manajemen Madrasah Mandiri. Jakarta, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Mujib, Abdul & Abdul mudzakir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada   Media.
Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Saifullah, Ali. 1989. Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Surabaya: Usaha Nasional.
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.



[1] H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm. 81.
[2] Ali Saifullah, Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), hlm 111.
[3] H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm. 82.
[4] Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah,2010), hlm.92.
[5] Abdul Mujib & Abdul mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam  (Jakarta: Kencana Prenada   Media,2006), hlm.95
[6] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2006), Hal. 77
[7] Mudjahid AK, dkk, Manajemen Madrasah Mandiri, (Jakarta, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2003), 181-182.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar