Senin, 01 Mei 2017

1423305234 DWI FITRAH NURNGAENI (MI MUHAMMADIYAH KEMBARAN WETAN DAN PP. DARUL ABROR)




LAPORAN OBSERVASI PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DALAM FORMAL DAN NON FORMAL



Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Rahman Afandi, S.Ag., M.S.I

Disusun Oleh:
Dwi Fitrah Nurngaeni                      (1423305234)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
PURWOKERTO
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk mengubah tingkah laku manusia, baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia tersebut melalui proses pengajaran dan proses pelatihan.[1] Sedangkan pendidikan islam merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, sekalipun dalam kehidupan bangsa indonesia tampak sekali terbedakan eksistensinya secara struktural.[2] Problematika adalah berasal dari akar kata bahasa Inggris problem artinya, soal, masalah atau teka-teki, juga berarti problematic , yaitu ketidak tentuan.[3] Pendidikan islam formal pada jenjangnya terdiri dari sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah atas, dan pendidikan tinggi. Sekolah Penelitian yang saya teliti adalah problematika pendidikan islam di MI Muhammadiyah Kembaran Wetan kecamatan Kaligondang kabupaten Purbalingga. Sedangkan pendidikan islam non formal dapat dilihat dari pondok pesantren seperti pondok pesantren Darul Abror watumas purwanegara.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana problematika lembaga pendidikan formal di MI Muhammadiyah Kembaran Wetan ?
2.      Bagaimana problematika lembaga pendidikan non formal di Pondok Pesantren Darul Abror ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui problematika lembaga pendidikan formal di MI Muhammadiyah Kembaran Wetan
2.      Untuk mengetahui problematika lembaga pendidikan non formal di Pondok Pesantren Darul Abror




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.      Waktu       : Hari Selasa, 04 April 2017
2.      Tempat
a.       MI Muhammadiyah Kembaran Wetan
b.      Pondok Pesantren Darul Abror
B.     Gambaran Umum Sekolah
1.      Lembaga Pendidikan Formal
a.       Identitas sekolah
1)      Nama Sekolah                   : MI Muhammadiyah Kembaran Wetan
2)        Alamat                              : desa Kembaran Wetan Rt 04 Rw 04, kecamatan Kaligondang, kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah
3)        NSS                                  : 152030305007
4)        NSM                                 : 111233030053
5)        Penyelenggara                  : Yayasan Muhammadiyah
6)        Tahun didirikan                : 1969
7)        Email Madrasah               mimkembaranwetan@gmail.com
8)        Website/Blog Madrasah   : http://mimkembaranwetan.blogspot.com
9)        Jenjang Akreditasi            B
b.      Visi Misi dan Tujuan
1)      Visi
Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian Islami,Jujur, Disiplin dan Berprestasi”.
2)      Misi
a)    Menyelenggarakan Pendidikan Islam dalam menanamkan iman dan taqwa serta kesadaran menjalankan ajaran agama Islam.
b)    Mewujudkan pembentukan karakter bangsa dan mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan bermasyarakat.
c)     Menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dalam mencapai prestasi dan daya saing peserta didik
d)    Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
3)      Tujuan
a)    Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif dan cooperative” pada semua mata pelajaran (PAKEM, CTL).
b)    Terselenggara kegiatan pendidikan berbasis akhlak/pendidikan budaya dan karakter bangsa.
c)     Terwujudnya lingkungan madrasah yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan.
d)    Terjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan lain, dinas dan instansi serta  media dalam mempublikasikan dan melaksanakan program madrasah.
e)    Berkembangnya potensi, bakat dan minat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling serta kegiatanpengembangn diri.
f)     Warga madrasah terbiasa berperilaku Islami, Jujur, dan Disiplin dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
g)    Terwujudnya prestasi madrasah baik dalam bidang akademikmaupun non akademik.
c.       Ekstrakulikuler
1)      Tapak Suci
2)      Pramuka
3)      Drum
4)      Qiraah
d.      Prestasi
1)      Juara medali emas dalam The International Olympiad of Quran and Technology (Olyq) di Jakarta
2)      Juara medali perak dalam The International Olympiad of Quran and Technology (Olyq) di Jakarta
3)      Juara medali emas dan perak dalam Kejuaraan Pencak Silat Terbuka Paku Bumi Cup di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta, dll.
2.      Lembaga Pendidikan Non Formal
a.       Identitas pesantren
1)      Nama                     : Pondok Pesantren Darul Abror
2)      Alamat                  : jl. Let. Jend. Pol. Soemarto-Watumas, rt 07 rw 04, kelurahan Purwanegara kecamatan Purwokerto Utara, kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
b.      Visi misi
1)      Visi
Menjadi garda terdepan dalam pengembangan ilmu keagamaan dan mencetak generasi yang militan dalam penguasaan ilmu negara.
2)      Misi
a)      Menyelenggarakan pendidikan agama islam secara mendalam dan kontekstual
b)      Membiasakan amaliyah syar’iyah dalam kehidupan sehari-hari
c)      Melaksanakan kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan
d)     Membekali penguasaan tekhnologi dan budaya.
c.       Ekstrakulikuler
1)      Hadroh
2)      Tilawah
3)      Darul Lughah
4)      LSIK
d.      Prestasi
1)      Juara 1 Lomba Fathul Qorib antar pondok pesantren
2)      Juara 3 Lomba Volly antar pondok pesantren, dll.
C.    Hasil Penelitian
1.      Lembaga Pendidikan Formal
Madrasah merupakan isim makan yang berasal dari kata درس dalam bahasa arab, yang berarti tempat duduk untuk belajar atau bisa juga disebut dengan sekolah.[4]
Problematika pendidikan islam secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
a.       Manajemen pendidikan Islam yang pada umumnya belum mampu menyelenggarakan pembelajaran dan pengelolaan pendidikan yang efektif dan berkualitas.
b.      Kurangnya tenaga keprofesionalan guru. Para guru yang merupakan unsur terpenting dalam kegiatan belajar mengajar, umumnya lemah dalam penguasaan materi bidang studi.
Sedangkan problematika dalam pembelajaran pendidikan islam adalah sebagai berikut:
a.       Al-quran hadist
1)    Kurangnya kemampuan siswa dalam membaca dan menulis
2)    Kurangnya waktu untuk kegiatan pembelajaran
b.      Aqidah akhlak
1)      Lebih bersifat pendoktrinan
2)      Bersifat kognitif
3)      Lebih menekankan kepada kemampuan kognitif
4)      Contoh-contoh yang diberikan lebih bersifat sosok ideal lama
c.       Fiqih
1)      Penilaian seringkali lebih menekankan kemampuan kognitif
2)      Kurangnya sarana prasarana
d.      SKI
1)      Seringkali hanya bersifat narasi dan  hafalan
2)      Kurangnya minat siswa.
2.      Lembaga Pendidikan Non Formal
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua yang berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Pendapat di atas diperkuat oleh Soegarda Poerbakawatja yang menjelaskan bahwa pesantren berasal dari kata santri, yaitu seorang yang belajar agama islam, sehingga pesantren dapat disimpulkan sebagai tempat berkumpulnya untuk belajar agama Islam. Sedangkan menurut Manfred Ziemek asal etimologi pesantren adalah pe-santri-an, “tempat santri”.[5]
Problematika di Pondok Pesantren Darul Abror adalah kurangnya dana, lahan, fasilitas, dan tenaga pendidik atau ustadz dll. Sedangkan problematika pendidikan islam di Pondok Pesantren Darul Abror berupa kurangnya motivasi dalam mengaji baik sorogan, hafalan, maupun kitab. Hal ini kemungkinan dikarenakan rasa malas, pengaruh kuliah karena adanya tugas-tugas yang menumpuk, keingingan untuk pulang ke rumah sehingga mengaji menjadi tertinggal, dll















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Madrasah merupakan isim makan yang berasal dari kata درس dalam bahasa arab, yang berarti tempat duduk untuk belajar atau bisa juga disebut dengan sekolah. Sedangkan pesantren berasal dari kata santri, yaitu seorang yang belajar agama islam, sehingga pesantren dapat disimpulkan sebagai tempat berkumpulnya untuk belajar agama Islam. Problematika pendidikan islam formal secara keseluruhan yaitu diantaranya manajemen pendidikan Islam yang pada umumnya belum mampu menyelenggarakan pembelajaran dan pengelolaan pendidikan yang efektif dan berkualitas dan kurangnya tenaga keprofesionalan guru. Sedangkan problematika pendidikan islam non formal adalah kurangnya dana, lahan, fasilitas, tenaga pendidik atau ustadz dan motivasi dalam mengaji baik sorogan, hafalan maupun kitab.
B.     Saran
Saran dari penulis untuk setiap lembaga pendidikan islam baik formal maupun non formal adalah perlunya meninjau dan merumuskan kembali secara realistis terhadap problematika yang sedang dihadapi. Dapat pula memegang dan mengingat terus visi, misi, dan tujuan dari sebuah lembaga tersebut karena jika mengingat visi misi dan tujuan yang di cita-citakan maka kemungkinan dapat menimbulkan motivasi atau semangat.




DAFTAR PUSTAKA

Djaelani, A Timur. 1982. Peningkatan Mutu pendidikan dan Pembangunan Perguruan Agama. Jakarta: Dermaga. 
Hasbullah. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Irham, dkk, Muhammad. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Meichati, Siti. 1980. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit FIP-IKIP.
Nurhayati, Anin. 2010. Kurikulum Inovasi Telaah terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pesantren. Yogyakarta: Teras.
















LAMPIRAN
A.    MI Muhammadiyah Kembaran Wetan
B.     Pondok Pesantren Darul Abror


[1]Muhammad Irham,dkk, Psikologi Pendidikan,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 19.
[2] Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 5.
[3] Siti Meichati, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit FIP-IKIP, 1980), hlm. 6.
[4] A. Timur Djaelani, Peningkatan Mutu pendidikan dan Pembangunan Perguruan Agama, (Jakarta: Dermaga, 1982), hlm. 18.
[5] Anin Nurhayati, Kurikulum Inovasi Telaah terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pesantren, (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm. 48.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar