Selasa, 02 Mei 2017

1423305270 ZAMRUD PERMATA PUTRI (SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO dan TPQ NUR HIDAYAH TANJUNG PURWOKERTO)



PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM YANG ADA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO


                                                             


Tugas individu ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Rahman Afandi, S.Ag, M.S.I.
Disusn Oleh :
NAMA : Zamrud Permata Putri
                  NIM     : 1423305270

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
PURWOKERTO
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
     Pendidikan Islam adalah suatu sistem yang yang kemungkinan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi islam. Jadi dapat disimpulkan pengertian problematika pendidikan islam yaitu  masalah-masalah yang terjadi dalam pendidikan islam.
     Munculnya sebuah permasalahan dalam PAI terutama yang berkenaan dengan proses pembelajaran,  tidak lepas dari tiga sebab yang mendasar. Pertama, selama ini, banyak pendidikan agama yang lebih banyak berorientasi pada aspek kognitif saja. Padahal pendidikan agama seharusnya lebih berorientasi secara praktisi, maka tidak heran ketika banyak dijumpai anak yang menadapat niai bagus dalam mata pelajaran agama akan tetapi dalam penerapan dan prilaku keseharian cenderung menyimpang dari norma ajaran yang islami, sebagaimana disebutkan oleh penulis di pendahuluan. Kedua, sistem pendidikan agama yang berkembang di sekolah kurang sistematis dan kurang terpadu untuk anak didik. Ketiga, eveluasi yang dilakukan untuk pendidikan agama disamakan dengan pelajaran-pelajaran yang lain, yaitu hanya aspek kognitif saja. Pada hakikatnya evaluasi PAI idealnya tidak hanya dalam hal kognitif saja, akan tetapi lebih menekankan pada praktisi, supaya ajaran agama yang telah siswa pelajari bisa terlihat langsung dalam berprilaku sehari-hari.
     Pendidikan formal yaitu pendidikan yang disekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikanb formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyrakat, merupakan  perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga negara.
     Pendidikan non formal dalam Islam merupakan wadah/wahana dakwah islamiyah yang murni institusi keagamaan dan karena ia merupakan institusi keagamaan serta merupakan salah satu struktur kegaiatan dakwah dan tabligh yang bercorak Islami, maka peran sentralnya adalah pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama.
     Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA/TPQ) adalah unit pendidikan nonformal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan Al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggarakan  dalam suasana yang indah, bersih, rapi, nyaman, dan menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu yang memiliki komitmen  terhadap Al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup, dan rujukan segala rujukan segala urusan. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkan secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.

B.    Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah problematika dan cara mengatasinya dalam pendidikan agama islam formal?
2.    Bagaimanakah problematika dan cara mengatasinya dalam pendidikan agama islam nonformal?

C.   Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui problematika dan cara mengatasinya yang ada dalam pendidikan agama islam formal.
2.    Untuk mengetahui problematika dan cara mengatasinya yang ada dalam pendidikan agama islam formal.
3.    Untuk menarik minat yang akan membaca hasil dari penelitian tersebut.







BAB II
PEMBAHASAN

A.  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.    Waktu
Hari       : Senin
Tanggal : 3 April 2017
2.    Tempat :
a)    SMA MUHAMMADIYAH 1 Purwokerto Timur
b)   Masjid NUR HIDAYAH Tanjung Purwokerto Selatan
B.  Gambaran Umum Sekolah
1.    Lembaga Pendidikan Islam Formal
a.    Identitas Sekolah
     SMA MUHAMMADIYAH 1 Purwokerto terletak di Jl. Dokter Angka NO.1 Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyums Jawa tengah, Kelurahan Sokanegara yang berhadapan dengan RS GRIATRI Purwokerto, sekolah ini memperoleh akreditasi A. Sekolah ini terletak di kota , sekolah ini dapat dijangkau dengan angkotan kota maupun angkotan desa.
     Sekolah ini yang dulunya berwarna biru muda sekarang berwarna merah jambu (pink). Dengan peserta didik mencapai  400 siswa, 40 guru, 3 jurusan, 20 kelas, 134 pelajaran, terdapat berbagai macam ekstrakulikuler, dan berbagai macam prestasi yang diperolehnya. Sekolah ini berbasis keagamaan yang sangat kental, didepan sekolahan terdapat masjid yang cukup besar yaitu masjid 17 dan bagian depan terdapat jalan raya.
b.    Visi misi
 Visi SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto
1)   Terwujudnya generasi muslim yang kuat dalam iman dan taqwa (IMTAK).
2)   Maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
3)   Konsisten dalam bersyukur semangat berprestasi dan berkarakter islami.



  Misi SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto
1)   Memberi penguatan iman dan taqwa serta penanaman karakter islami dalam rangka menyiapkan calon kader persyarikatan, umat dan kader bangsa masa depan yang menguasai IPTEK dan bahasa Internasional.
2)   Meningkatkan keperdulian terhadap misi da’wah persyarikatan dengan mendorong, memberdayakan warga sekolah untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan persyarikatan baik secara personal maupun lembaga.
3)   Mengupayakan kehidupan warga sekolah yang islami, dinamis, demokratis, dan kompetitif.

c.    Ekstrakulikuler
-        Bola Voly                          - Bahasa Mandarin
-        Marching Band                 - Bahasa Korea
-        Futsal                                 - Iqra dan Qira’ah
-        Bahasa Arab                      - Mubaligh Hijrah (pildacil)
-        Bahasa Inggris                   - Kaligrafi
-        Bahasa Jepang                   - Pengajian ipmawati setiap hari jumat
-        Pengajian Ahad pagi

d.   Prestasi
-        Juara I Lomba Hafal Al-qur’an dari juz 1 sampai juz 5 putri tingkat kabupaten Banyumas.
-     Juara I Lomba Hafal Al-qur’an dari juz 1 sampai juz 5 putra tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba Hafal Al-qur’an 30 juz putra tingkat provinsi Jawa Tengah
-        Juara I Lomba Hafal Al-qur’an 30 juz putra tingkat provinsi Jawa Tengah
-        Juara II Lomba Mubaligh hijarh (pildaci) putri tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba Mubaligh hijarh (pildaci) putra tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara I Lomba Kaligrafi putri tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba Kaligrafi putra tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara I Lomba Futsal putra tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba Bola Voly putri tingkat kabupaten Bayumas.
-        Juara I Lomba Bola Voly putra tingkat Provinsi Jawa tengah.
-        Juara I Lomba pidhato Bahasa Inggris putra tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara III Lomba pidhato Bahasa Inggris putri tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba pidhato Bahasa Jepang putri tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba pidhato Bahasa Inggris putri tingkat Provinsi Jawa tengah.
-        Juara I Lomba Pidhato Bahasa Arab putri tingkat kabupaten banyumas.
-        Juara III Lomba Lomba Pidhato Bahasa Arab putra tingkat kabupaten banyumas.
-        Juara II Lomba  Lompat Jauh putra tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara I Lomba Lompat Tinggi putra tingkat Provinsi Jawa Tengah.
-        Juara II Lomba Lompat Tinggi putri tingkat Kabupaten Banyumas.

2.    Lembaga Pendidikan Nonformal
a.    Identitas TPQ
     TPQ NUR HIDAYAH terletak di Jl. Pahlawan gang 9 RT 02/05, Desa Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. TPQ ini berlangsung dimasjid  NUR HIDAYAH. Masjid ini terletak di tengah desa, masjid ini berwarna oren dan putih, ukirannya lumayan sedikit, tetapi cukup indah dengan kubahnya yang tidak terlalu besar. Masjid ini sangatlah cocok untuk diadakannya kegiatan belajar mengajar, karena selain letaknya strategis, juga kebersihannya terjaga. Masjid ini cukup luas,dan dipergunakan sebagai pusat jama’ah sholat idul fitri dan idul adha. TPQ NUR HIDAYAH ini berjalan dari tahun 2002 sampai sekarang ini.
     Keadaan ustad dan ustadzah di TPQ  Nur Hidayah ini tentunya  berasal dari desa ini sendiri dan jumlahnya memang tidak terlalu banyak, hanya ada 4 ustadzah dan 3 ustadz. Keadaan santriwan dan santriwati ini bisa dibilang banyak,  jumlahnya yakni 40 orangyang terdiri dari 15 santriwan dan 25 santriwati. Mulai dari umur 5 tahun hingga 15 tahun. Mulai mengaji dari IQRO sampai AL-QUR’AN, meskipun jumlahnya banyak santriwan dan santriwati tetap bersemangat  dalam mengaji terutama dalam hafalan-hafalan surat-surat pendek seperti Juz ‘Amma dan doa sehari-hari. Meskipun melihat jumlah santriwan dan santriwati yang juga banyak , bukan berati menjadi penghalang  para ustadzah dn ustadz untuk senantiasa mengabdi kan dirinya untuk mengajar disana mengamalkan ilmu-ilmu yang mereka punya.



b.    Visi misi
    Visi TPQ Nur Hidayah Tanjung Purwokerto
1)   Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) Nur Hidayah Tanjung Purwokerto yang berkualitas, maju, murah, dan kompetitif
2)   Menjadi tempat pendidikan yang berbasis pada Al-qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW sehingga tercipta masyarakat madani atau Islami.
3)   Terbentuknya generasi muslim yang fashih membaca Al-qur’an, Berakhlak Qur’ani dan berpengetahuan luas.
Misi TPQ Nur Hidayah Tanjung Purwokerto
1)   Menyelenggarakan pendidikan anak usia dini untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, cinta Al-qur’an dan berakhlak mulia, cerdas, kreatif.
2)   Berperan serta dalam mengedepankan kelancaran membaca Al-qur’an dengan bacaan yang baik dan benar.
3)   Membentuk pribadi muslim sejak dini dengan penekanan akhlaqul karimah.
4)   Mengajarkan penulisan Al-qur’an secara baik dan benar.
5)   Menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

c.    Prestasi
-        Juara II Lomba Hafal Al-qur’an 5 juz santriwati tingkat kabupaten Banyumas
-        Juara II Lomba Mubaligh hijarh (pildacil) Santriwati tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba Mubaligh hijarh (pildacil) santriwan tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara I Lomba Kaligrafi santriwati tingkat kabupaten Banyumas.
-        Juara II Lomba Kaligrafi santriwan tingkat kabupaten Banyumas.

C.   Hasil Penelitian Problematika
1.    Problematika Pendidikan Agama Islam Formal
     Problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu “problematic”yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, problematika yaitu hal yang belum dapat dipecahkan yang menimbulkan permasalahan.
     Pendidikan Islam adalah suatu sistem yang yang kemungkinan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi islam. Jadi dapat disimpulkan pengertian problematika pendidikan islam yaitu  masalah-masalah yang terjadi dalam pendidikan islam.
     Munculnya sebuah permasalahan dalam PAI terutama yang berkenaan dengan proses pembelajaran,  tidak lepas dari tiga sebab yang mendasar. Pertama, selama ini, banyak pendidikan agama yang lebih banyak berorientasi pada aspek kognitif saja. Padahal pendidikan agama seharusnya lebih berorientasi secara praktisi, maka tidak heran ketika banyak dijumpai anak yang menadapat niai bagus dalam mata pelajaran agama akan tetapi dalam penerapan dan prilaku keseharian cenderung menyimpang dari norma ajaran yang islami, sebagaimana disebutkan oleh penulis di pendahuluan. Kedua, sistem pendidikan agama yang berkembang di sekolah kurang sistematis dan kurang terpadu untuk anak didik. Ketiga, eveluasi yang dilakukan untuk pendidikan agama disamakan dengan pelajaran-pelajaran yang lain, yaitu hanya aspek kognitif saja. Pada hakikatnya evaluasi PAI idealnya tidak hanya dalam hal kognitif saja, akan tetapi lebih menekankan pada praktisi, supaya ajaran agama yang telah siswa pelajari bisa terlihat langsung dalam berprilaku sehari-hari.
     Yang dimaksud pendidikan formal yaitu pendidikan yang disekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikanb formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyrakat, merupakan  perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga negara.
     Banyak problematika Pendidikan Agama Islam yang dialami disekolah SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto, antara lain :
1.    Kurang mampu membaca Al-qur’an
     Kemampuan kebanyakan dari peserta didik kurang mampu membaca Al-qur’an dari mulai kelas 10 sampai kelas 12 belum bisa dan belum mempunyai kemauan untuk memperlancar membaca dan menulis Al-qur’an, untuk menulis Al-qur’an sebagian  besar peserta didik belum bisa menulis Al-qur’an dan sebagian kecil peserta didik  bisa menulis Al-qur’an. Dengan forum pertemuan wali murid sudah di sampaikan untuk mendukung anak-anaknya untuk mengaji supaya anak bisa lebih lancar membaca dan menulis Al-qur’an untuk bekal mereka kelak. Kebanyakan peserta didik naik kelas tiap tahunnya belum mampu membacaa Al-qur’an, kenaikan peserta didik dibantu dari nilai.
     Dari pihak sekolah sudah berusaha melaksanakan dan mengadakan ekstra kurikuler BTA (Baca Tulis Al-qur’an) setelah pembelajaran selesai atau sepulang sekolah, tetapi yang mengikuti ekstra kurikuler masih sedikit kebanyakan dari para peserta didik masih malu dan bisa jadi kurangnya dukungan dari keluarga. Bagi peserta didik yang punya keinginan untuk memperlancar membaca dan tulis Al-qur’an memanggil guru ngaji atau guru privat untuk datang kerumah.
2.    Dari Segi Akhlak
     Masih ada peserta didik kemungkinan dengan orang tua masih berani membantah, masih kurang sopan jadi peserta didik membawa kebiasaan buruknya kesekolah yang masih kurang sopan dan masih lancang kepada bapak ibu guru,walaupun sudah diadakan pengajian tiap bulan kerumahn masing-masing peserta didik yang siap dan yang mau untuk berketempatan secara bergiliran.
3.    Kedisplinan
     Kedisplinan peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto masih kurang, masih ada peserta didik yang masih suka terlambat untuk berangkat kesekolah, masih ada peserta didik yang belum mematuhi aturan atau tata tertib disekolah buktinya masih ada peserta didik yang memakai seragam dan memakai kerudung untuk peserta didik perempuan tidak sesuai aturan, masih ada peserta didik yang masih makan dikantin pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, dan masih ada yang lainnya.
     Untuk peserta didik yang keterlambatan lebih dari 20 kali dan tidak hadir tanpa keterangan yang jelas maksimal 3 kali maka orang tua di panggil kesekolah untuk berhadapan kepada guru BK, wali kelas, dan kepada kepala sekolah.
4.    Ibadah solat
Melaksanakan ibadah solat masih ada peserta didik yang belum rutin 5 waktunya, solat dhuhur dan solat dhuha berjama’ah di SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto itu wajib, tapi masih ada peserta didik yang belum melaksanakan dan menjalankannya mungkin pengaruhnya dari pihak keluarga dan dari pihak lingkungan sekitar yang kurang peduli terhadap ibadah solat maka bisa berpengaruh kepada peserta didik.

2.    Problematika Pendidikan Agama Islam Nonformal
     Yang dimaksud dengan pendidikan non formal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang tetap dan ketat. Dalam UUSPN No 20 tahun 2003 disebutkan, pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Dari pengertian singkat ini dapat kita katakan  bahwa pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilaksanakan di luar sistem formal , baik tersendiri maupun merupakan bagian dari satu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar.
    Setidaknya ada tiga karakteristik yang ditekankan dalam pengertian di atas, yakni : pertama, pendidikan non formal harus merupakan aktifitas yang terorganisir, Kedua, ditujukan kepada sasaran didik yang dapat dikenal. Ketiga, dimaksudkan untuk mencapai seperangkat tujuan belajar tertentu. Selain pengertian di atas, terdapat sebutan lainnya dalam pendidikan ini, yakni pendidikan luar sekolah atau pendidikan yang diperoleh seseorang secara teratur, terarah, tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat. (lihat UUSPN No 20 tahun 2003).
  Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dalam prosesnya hanya terfokus pada kegiatan-kegiatan pada bagian tertentu saja  (fragmentasi),   memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu saja. Seperti pada pendidikan formal, pendidikan nonformal juga sebenarnya memiliki asas, tugas-tugas, sifat-sifat, syarat-syarat dan kegiatan. Kesemuanya ini perlu dimiliki, dalam arti sebagai landasan berpijak pelaksanan pendidikan islam nonformal  untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan islam nonformal disini adalah upaya membangun manusia yang mampu memahami ajaran-ajaran islam berdasarkan studi tekstual dan kemudian dapat diimplementasi dalam kehidupan nyata. Pendidikan Islam non formal adalah pendidikan yang bercirikan khusus keagamaan islam. yang berlangsung diluar struktur pendidikan Islam secara formal.
  Berangkat dari aspek tujuan dan aspek sejarah pelaksanan pendidikan Islam non formal seperti diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan non formal dalam Islam merupakan wadah/wahana dakwah islamiyah yang murni institusi keagamaan dan karena ia merupakan institusi keagamaan serta merupakan salah satu struktur kegaiatan dakwah dan tabligh yang bercorak Islami, maka peran sentralnya adalah pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama.
   Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA/TPQ) adalah unit pendidikan nonformal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan Al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggarakan  dalam suasana yang indah, bersih, rapi, nyaman, dan menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu yang memiliki komitmen  terhadap Al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup, dan rujukan segala rujukan segala urusan. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkan secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
  Pelaksanaan  pendidikan islam di TPQ  Nur Hidayah yaitu dengan kegiatan belajar menggunakan metode bandungan atau sering disebut juga dengan istilah.Walaupun TPQ ini sangat sederhana , tentunya dalam kegiatan belajar mengajar  adanya suatu target yang harus di lakukan oleh santriwan dan santriwati. Target tersebut yakni mampu menghafal dan membaca huruf hijaiyah, serta mampu mengahfal doa-doa seperti doa kebaikan dunia akhirat, doa untuk orang tua,doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan sesudah tidur dan lain sebagianya. Dan menghafal Surat Al-Fatihah, QS. An-naas, dan seterusnya, setelah santriwan dan santriwati menghafal surat-surat pendek kemudian ustadz dan ustadzah  mengetes para santriwan dan santriwati sampai bisa setelah semua selesai baru para santriwan dan santriwatipun dipersilahkan untuk pulang. Kegiatan pembelajaran di TPQ  Nur Hidayah dari pukul 15.00-17.00 dari hari selasa, hari kamis, dan hari sabtu. Sedangkan hari senin, hari rabu, hari jum’at, dan hari ahad itu libur.
  Di TPQ Nur Hidayah ini ada beberapa kendala ataupun masalah yang perlu segera diatasi baik oleh para ustadz maupun ustadzah dan juga para santri yang ikut serta ambil bagian dalam proses belajar mengajar di TPQ  Nur Hidayah. Diantara masalah yang ada yaitu sebagai berikut :
1.    Tidak ada kejelasan mengenai pelajaran apa saja yang diajarkan kepada santriwan dan santriwati pada proses belajar mengajar di TPQ. Secara kurikulum, memang belum ada urutan kurikulum yang runtun secara baik yang dibuat oleh pengelola TPQ ini untuk proses belajar mengajar santriwan dan santriwati d TPQ.
2.    Sarana dan prasarana seperti papan tulis, ataupun white board belum tersedia.
3.    Pengelolaan TPQ kurang bagus. TPQ bukanlah pendidikan formal, secara administrasi TPQ ini dibilang sangatlah kurang, cara mempromosikannya juga kurang sehingga masyarakat kurang merespon adanya TPQ ini.

       Adapun Pemacahan Masalah di TPQ Nur Hidayah

1.    Mengenai kurikulum yang belum jelas ini bisa dirundingkan atau dirapatkan oleh pengelola TPQ untuk segera membuat kurikulum yang jelas dan runtun secara baik untuk mencapai suatu tujuanyang telah direncanakan dalam pembelajaran. Dan agar santriwan santriwati pun tidak kebingungan dalam proses belajar mengajar maka dari itu dibutuhkan tanggapan yang serius dari pihak pengelola mengenai kurikulum di TPQ.
2.    Mengenai sarana dan prasarana yang belum ada untuk menunjang proses belajar mengajar di TPQ, hendaknya pengadministrasian TPQ haruslah dikelola dengan baik. Walaupun itu forum yang belum besar, tapi hendaknya berusaha melakukan hal yang terbaik untuk TPQ agar tujuan TPQ tersebut berjalan dengan baik.
3.    Selain administrasi faktor yang lain juga yang perlu diperhatikan adalah mengenai cara mempromosikan TPQ Nur Hidayah ke halayak masyarakat belum begitu di perhatikan yang menyebabkan masyarakat kurang merespon adanya TPQ ini. Agar masyarakat semakin mengenal TPQ Nur Hidayah  maka dalam mempromosikannya harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara para ustadz dan ustadzah harus bisa lebih dekat dengan masyarakat dan bersosialisasi mengenai adanya TPQ Nur Hidayah yang sangat menunjang sekali untuk kegiatan belajar mengajar ngaji bagi anka-anaknya.












BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
     Problematika pendidikan islam yaitu  masalah-masalah yang terjadi dalam pendidikan islam. Pendidikan formal yaitu pendidikan yang disekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Problematika Pendidikan Agama Islam yang dialami disekolah SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto, antara lain : Kurang mampu membaca Al-qur’an, dari Segi Akhlak, Kedisplinan, Ibadah solat.
     Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilaksanakan di luar sistem formal , baik tersendiri maupun merupakan bagian dari satu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar. Problematika Pendidikan Agama Islam yang dialami di TPQ Nur Hidayah: Tidak ada kejelasan mengenai pelajaran apa saja yang diajarkan kepada santriwan dan santriwati pada proses belajar mengajar di TPQ, Sarana dan prasarana seperti papan tulis, ataupun white board belum tersedia, Pengelolaan TPQ kurang bagus. TPQ bukanlah pendidikan formal, secara administrasi TPQ ini dibilang sangatlah kurang, cara mempromosikannya juga kurang sehingga masyarakat kurang merespon adanya TPQ ini.
B.   Saran
1.    Lembaga Pendidikan Formal
     Bagi peserta didik yang punya keinginan untuk memperlancar membaca dan tulis Al-qur’an memanggil guru ngaji atau guru privat untuk datang kerumah.
2.    Lembaga Pendidikan Nonformal
     Agar masyarakat semakin mengenal TPQ Nur Hidayah  maka dalam mempromosikannya harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara para ustadz dan ustadzah harus bisa lebih dekat dengan masyarakat dan bersosialisasi mengenai adanya TPQ Nur Hidayah yang sangat menunjang sekali untuk kegiatan belajar mengajar ngaji bagi anka-anaknya.



DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. hlm. 276.
Hasbullan. 1999. Kapita selekta pendidikan Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Mulyadi. 2010. Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Malang: UIN Maliki Pres.
Muzayyin Arifin. 2009. Kapita Selekta Pendidikan Isl, Jakarta: PT. Bumi Aksara, hlm 5.
Syukir. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islami. Surabaya: Al-Ikhlas. Hlm. 65.















LAMPIRAN-LAMPIRAN











Tidak ada komentar:

Posting Komentar